Senin, 23 Januari 2012

Klasemen

serie a
Italian Serie A
No Team M M S K SG Nilai
1 Juventus 19 11 8 0 31-12 41
2 Milan 19 12 4 3 40-17 40
3 Udinese 19 11 5 3 28-14 38
4 Inter 19 11 2 6 30-20 35
5 Lazio 19 9 6 4 27-19 33
serie a
English Premier League
No Team M M S K SG Nilai
1 Manchester City 22 17 3 2 60-18 54
2 Manchester United 22 16 3 3 54-21 51
3 Tottenham Hotspur 22 14 4 4 41-24 46
4 Chelsea 22 12 5 5 40-25 41
5 Arsenal 22 11 3 8 39-33 36
serie a
Spanish La Liga
No Team M M S K SG Nilai
1 Real Madrid 19 16 1 2 67-18 49
2 Barcelona 19 13 5 1 59-12 44
3 Valencia 19 10 5 4 29-20 35
4 Levante 19 9 4 6 25-22 31
5 Espanyol 19 8 4 7 21-21 28
serie a
Bundesliga Jerman
No Team M M S K SG Nilai
1 Bayern Munchen 18 12 1 5 44-13 37
2 Borussia Dortmund 18 11 4 3 40-13 37
3 FC Schalke 04 18 12 1 5 41-23 37
4 Borussia Monchengladbach 18 11 3 4 28-12 36
5 Werder Bremen 18 9 3 6 30-31 30

Sutra Membuat Rupang Buddha

Sutra Membuat Rupang Buddha

"... Orang-orang yang membuat gambar Buddha, akan memiliki mata terang dan penampilan elegan di kehidupan akan datang; tubuh, lengan, dan kaki terlahir proporsional. Bahkan jika terlahir sebagai dewa/i, dengan mata dan wajah cerah bersinar, kesempurnaan bentuk tubuh mereka melebihi dewa/i lain dari alam manapun. Sesungguhnya memang demikian besar anugerah yang diperoleh mereka yang membuat gambar/rupang Buddha.

Tempat manapun mereka terlahir akan bebas dari segala keburukan. Perawakan mereka tiada cacat. Ketika mereka meninggal dunia, mereka akan terlahir di alam dewa tingkat Brahma ke-tujuh. Bentuk penampilan mereka luar biasa anggun di mana membuat semua dewa/i menghormati mereka. Sesungguhnya memang demikian besar keberuntungan yang diperoleh mereka yang membuat gambar/rupang Buddha.

Orang-orang yang membuat gambar/rupang Buddha akan terlahir di keluarga terhormat yang melebihi keluarga lain di dunia; takkan pernah mereka terlahir di keluarga tidak mampu. Sesungguhnya memang demikian besar kebahagiaan yang diperoleh mereka yang membuat gambar/rupang Buddha.

Orang-orang yang membuat gambar/rupang Buddha akan memiliki bentuk rupa berwarna keemasan pada kehidupan selanjutnya.

Orang-orang yang membuat gambar/rupang Buddha akan terlahir pada kehidupan seterusnya di keluarga sejahtera, dengan kekayaan, uang, dan permata berharga yang berlimpah di luar perhitungan. Mereka juga akan disayangi orang tua, saudara/i, dan relatif mereka. Sesungguhnya memang demikian besar anugerah yang diperoleh mereka yang membuat gambar/rupang Buddha.

Ketika orang-orang yang membuat gambar/rupang Buddha terlahir di JambudvipaMenurut kosmologi Buddhis, Jambudvipa adalah benua selatan (dunia yang sedang kita tempati ini) dari keempat benua yang mengelilingi Gunung Meru (Mani Kabum, 2007)., mereka akan terlahir baik di keluarga maharaja ataupun keluarga baik-baik. Sesungguhnya memang demikian besar keberuntungan yang diperoleh mereka yang membuat membuat gambar/rupang Buddha.

Orang-orang yang membuat gambar/rupang Buddha akan terlahir pada kehidupan-kehidupan selanjutnya sebagai seorang maharaja yang paling terkemuka dan paling dihormati di antara para raja rajanya. Mereka dipuja sebagai penyokong atau pelindung dari semua penguasa. Sesungguhnya memang demikian besar keberuntungan yang diperoleh mereka yang membuat gambar/rupang Buddha.

Orang-orang yang membuat gambar/rupang Buddha akan terlahir pada kehidupan mereka selanjutnya sebagai raja pemutar Dharma yang sanggup naik menjelajahi alam-alam dewa dan kembali sehendaknya. Takkan ada yang berada di luar kemampuan mereka. Sesungguhnya memang demikian besar keberuntungan yang diperoleh mereka yang membuat gambar/rupang Buddha.

Orang-orang yang membuat gambar/rupang Buddha akan terlahir pada kehidupan mereka selanjutnya di alam Brahma tingkat ke-tujuh dengan panjang umur mencapai hingga satu kalpa. Kebijaksanaan mereka tiada tara dan setelah mereka meninggal, mereka tidak akan terlahir di alam rendah. Semasa hidup, mereka senantiasa menjaga perbuatan mereka, memikirkan Buddha demi mencapai Penerangan Sempurna. Sesungguhnya memang demikian besar keberuntungan yang diperoleh mereka yang membuat gambar/rupang Buddha.

Orang-orang yang membuat gambar/rupang Buddha akan senantiasa mengagungkan para Buddha dan memuliakan kitab suci pada kehidupan-kehidupan mereka selanjutnya. Mereka secara berkesinambungan mengadakan persembahan kepada relik Buddha dengan menghaturkan aneka kain sutra, dupa elok, bunga indah, pelita minyak, dan permata berharga lainnya termasuk harta-harta langka dunia. Setelah kalpa tak terhitung lamanya, mereka akan mencapai Nirvana. Bagi mereka yang beraspirasi mempersembahkan benda-benda berharga kepada para Buddha bukanlah orang biasa tetapi adalah praktisi Buddhis pada kehidupan-kehidupan lampau mereka. Sesungguhnya memang demikian besar keberuntungan yang diperoleh mereka yang membuat gambar/rupang Buddha.

tilakkhana

Tilakkhana

Tilakkhana atau tiga corak umum adalah tiga keadaan yang mencengkeram segala sesuatu dalam semesta alam ini. Tidak ada suatu bentuk apapun yang bebas dari ketiga corak tersebut. Oleh karena itu, Tilakkhana merupakan corak yang universal.
Adapun ketiga corak umum itu terdiri dari:
  1. Anicca-lakkhana: corak berubah-ubah.
  2. Dukkha-lakkhana: corak penderitaan
  3. Anatta-lakkhana: corak tanpa aku.

  1. Anicca-lakkhana
    Anicca-lakkhana atau corak yang selalu berubah-ubah adalah corak yang khas dari keadaan Viparinama dan Annathabava. Viparinama berarti metafisika, yaitu suatu perubahan yang radikal di alam semesta, yang merupakan perubahan yang disebut dari bentuk yang ada ke keadaan yang tiada. Sedangkan Annathabava berarti perubahan yang mengikuti suatu keadaan sedikit demi sedikit.

  2. Dukkha-lakkhana
    Dukkha-lakkhana adalah corak yang menjelaskan mengenai penderitaan, yang tidak menyenangkan, nyata, dan selalu ada dalam kehidupan sehari-hari di dunia ini. Kehidupan dari semua mahluk yang tampak maupun tak tampak, yang besar maupun kecil, sebenarnya merupakan dukkha yang nyata. Terdapat 12 macam dukkha, yaitu:
    1. Jati-dukkha: penderitaan dari kelahiran.
    2. Jara-dukkha: penderitaan dari ketuaan.
    3. Byadhi-dukkha: penderitaan dari kesakitan.
    4. Marana-dukkha: penderitaan dari kematian.
    5. Soka-dukkha: penderitaan dari kesedihan.
    6. Parideva-dukkha: penderitaan dari ratap tangis.
    7. Kayika-dukkha: penderitaan dari jasmani.
    8. Domanassa-dukkha: penderitaan dari batin.
    9. Upayasa-dukkha: penderitaan dari putus asa.
    10. Appiyehisampayoga-dukkha: penderitaan karena berkumpul dengan orangyang tidak disenangi atau dengan musuh.
    11. Piyehivippayoga-dukkha: penderitaan karena berpisah dengan sesuatu / seseorang yang dicinta.
    12. Yampicchannaladhi-dukkha: penderitaan karena tidak tercapai apa yang dicita-citakan.

  3. Anatta-lakkhana
    Anatta-lakkhana adalah corak yang menimbulkan pengertian bahwa bentuk-bentuk materi dan batin itu sebagai sesuatu yang "tanpa aku yang kekal".

    Sang Buddha mengatakan bahwa apa yang kita anggap sebagai sesuatu yang abadi dalam diri kita adalah merupakan kombinasi dari kumpulan unsur fisik dan mental (pancakkhanda), yang terdiri dari jasmani (rupakkhanda), perasaan (vedanakkhanda), persepsi (sannakkhanda), pikiran (samkharakkhanda), dan kesadaran (vinnanakkhanda). Semua unsur ini bekerja bersama dalam sebuah perubahan secara terus menerus yang tidak pernah sama antara satu momen dengan momen lainnya.

    Dalam Anatta-lakkhana Sutta, Sang Buddha bersabda, "Jasmani, o para Bhikkhu, bukanlah Sang Aku. Perasaan bukanlah Sang Aku. Persepsi bukanlah Sang Aku. Pikiran bukanlah Sang Aku. Demikian juga kesadaran. Dengan memahami hal tersebut, O para Bhikkhu, sang murid tidak lagi terikat pada jasmani, atau pada perasaan, atau pada persepsi, atau pada pikiran, atau pada kesadaran. Dengan tidak terikat pada semua unsur itu, ia menjadi terbebaskan dari hawa nafsu. Pengertian mengenai kekebasan berkembang dalam dirinya. Dan kemudian ia tahu bahwa apa yang telah ia lakukan adalah apa yang harus dilalukan, ia hidup dalam kehidupan suci, ia tidak lagi akan menjadi ini atau itu, dan alur kelahirannya telah terputus

Selasa, 17 Januari 2012

dhamma

Apakah Anda semua tahu kalau "Space & Time" bisa dijangkau....?

Dan apakah Anda semua tahu kalau "Masa lalu", "Masa Kini" & "Masa yg akan Datang" sebenarnya "Sudah Ada" saat ini....?

Masa lalu, masa kini & masa yg akan datang sebenarnya sudah ada. So, kita dapat bepergian ke masa lalu atau masa yg akan datang (menurut fisika mekanika kuantum sesuai bidang ilmu Astro fisika / Space Sechnology, atau...So, read stphen hawking's book, & many other books...)

Suatu obyek / material akan bisa terlontar ke masa lalu atau ke masa depan bila kecepatan obyek tersebut melebihi kecepatan cahaya (more than 300.000 km/det)

Lalu mengapa kita saat ini tidak bisa bepergian ke masa lalau atau ke masa depan...? Karena kita adalah obyek material. Dan menurut einstein ada hikum yg berlaku bagi material: "semakin cepat suatu materi bergerak mendekati kecepatan cahaya, maka, massa materi itu akan bertambah sesuai dengan kelipatan kuadrat massanya" ......:-(

But don't worry, coz, now sedang terus-menerus dicari jalan pintas untuk menjelajah space & time dengan cara bypass melalui worm-hole (jalan pintas menembus lengkung waktu & space), sehingga kita bisa mencapai jarak yg jauh dengan cara memotong jalan Space & Time. jalan pintas / worm-hole tersebut melalui bintang mati yg mampat (black-hole)

Sebagai ilustrasi, bahwa “masa lalu”,“masa kini” & “masa yang akan datang” sudah ada saat ini:

- Jarak antara mata-hari dengan bumi adalah: 140.000.000,- km
- Kecepatan cahaya: 300.000 km/det
Sehingga, waktu tempuh cahaya antara mata hari dengan bumi: 8 menit

Nah, case-nya / kasusnya adalah:
Ada dua orang pengamat, satu di mata hari (kita sebut si A), & satu di bumi (kita sebut si B).

Suatu ketika, mata hari meledak, maka, waktu menurut si A adalah “masa kini”, tapi bagi si B adalah “masa yang akan datang”...Kenapa “waktu yang akan datang” bagi si B...?, Sebab, ingat, si B belum menerima informasi tersebut yg dibawa oleh cahaya. & cahaya baru datang ke si B tepat setelah waktu 8 menit.

Pada saat informasi ledakan mata hari sampai ke si B (setelah tepat waktu 8 menit), maka peristiwa tersebut merupakan “masa kini” bagi si B, & “masa lalu” bagi si A.

bahwa waktu akan melambat seiring kecepatan suatu obyek mendekati kecepatan cahaya.
Sebagai tambahan, waktu akan terhenti seiring suatu obyek menyamai kecepatan cahaya (kalo manusia, bisa dikatakan hidup abadi; tidak berubah)
Hal tsb. Menurut teori relativitas umum.
Aturan yg digunakan adalah “Relatif terhadap....”
Dan aturan umunya adalah sbb:
Dua peristiwa pada titik ruang yg berlainan, dapat dikatan serentak atau tidak, tergantung dari gerak pengamat di kedua titik ruang tsb.

1) Contoh untuk pengamat yg. diam (tidak bergerak):
Si A tinggal di planet X dimana 1 tahun = 10 hari, si B tinggal di planet Y dimana 1 tahun = 20 hari. 1 tahun = 1 kali perputaran planet pada garis edar mengelilingi matahari. Bila kita menghitung waktu 10 tahun kemudian, menurut ukuran tahun masing2., maka si A akan menganggap si B berumur 40 tahun & si B mengangga bahwa si A berumur 10 tahun

2) Contoh untuk pengamat yg bergerak:
Si A pengamat “diam” di bumi & si B pengamat bergerak dalam pesawat dengan kecepatan ½ x kec. cahaya (1/2 c), maka, waktu yang dialami B lebih lambat 1/2 kali daripada yang dialami si A, dst.

Ini rumusnya:
Delta t = delta t’/ akar (1 –(u kuadrat / c kuadrat); di mana delta t adalah waktu relatif yang dicari oleh masings pengamat, delta t’ adalah waktu bergerak masings pengamat, sedangkan “u” adalah kecepatan bergerak pengamat & c adalah kec. Cahaya.

Untuk kasus matahari meledak, saya tidak memberikan contoh “waktu relatif”, melainkan hanya sekedar memberikan ilustrasi saja untuk menunjukkan bahwa “peristiwa masa lalu”,“peristiwa masa kini” & “peristiwa yg akan datang” yg diakui secara sahih saat ini adalah ditentukan / disandarkan pd kec. cahaya, mengingat belum ada satupun obyek yg mampu bergerak secepat cahaya.

Sedangkan masalah “lengkung waktu” yg didiskusikan Freddy & masalah menurut Dexter:“waktu itu terus mengalir menuju masa depan & masa depan ya belum ada, masa depan tergantung apa yg terjadi di masa kini”

Penjelasan:
Dalam awal tercipta jagat raya, seperti kita ketahui “Maha terencana & Maha teratur”, di mana Yang maha Kuasa berada di luar sistem pra universe itu sendiri.
Keadaan awal itu berupa kondisi something yg memiliki massa tak hingga & volume dapat dilambangkan sebagai nol (0).
Ketika volume memuai & massa terdistribusi (ledakan besar), maka, baby universe terbentuk dengan tingkat akurasi di luar nalar segala makhluk yg berakal.(maha akurat)

Pada saat itulah “ujung simpul awal”“Space & Time” terbentuk. Lalu kemanakah simpul ruang & waktu itu menjalar...?
Simpul semesta universe menyebar ke se mua arah. Sedangkan simpul waktu menuju arah masa depan......Namun, massa jagat raya yg memiliki massa yg ukurannya Maha melengkungkan arah jalur waktu, sehingga mencapai tingkat kelengkungan waktu ideal, yaitu melengkung & ujung simpul “awal waktu” bertemu dengan ujung simpul “masa depan”, sehingga terbentuklah suatu lingkaran waktu (masa lalu, masa kini & masa depan)
Semua materi yg menempati space tertentu, tidak dapat menyebrang ke horozon peristiwa lainnya, mengingat terikat oleh Sunatullah (ingat teori relativitas umum einsten)

Lalu bagaimana caranya agar materi dapat menembus waktu sesingkat mungkin (seolah2 melebihi kec. cahaya...?).....
Bayangkan sebuah bola khayal, di mana materi menyusuri waktu konvensional (menurut Sunatullah) merambat mengitari permukaan bola & akan terasa sangat jauh bila materi itu menyusuri permukaan bola seiring waktu konvensional.
Lalu, bagaimana jika materi tsb “ngebor” bola tsb. & masuk melalui lubang hasil pengeboran yg (di asumsikan) tegak lurus. Tentu, materi tsb akan lebih cepat sampai pada yg dituju.
Lalu, apa wujud nyata lubang pengeboran tersebut yg ada di jagat raya nyata....?, Lubang tersebut adalah “Lubang cacing / ulat” & harus memiliki dua pintu. Pintu yg satu adalah tempat masuk yg dinamakan “Black-hole”, & pintu yg satu lagi adalah pintu tempat keluar yg disebut “White-hole”

Lalu...Pintu2 itu terbentuk dari apa...?...Pintu2 itu terbentuk dari bintang yg mati & runtuh terhadap diriya sendiri.

Nah, sekarang, kita / materi dapat seolah2 bergerak melebihi kec cahaya bila melalui wormhole tsb. Lalu, bila kita masuk dari salah satu blackhole yg ada di galaksi kita (bima sakti / milkyway)....Keluarnya akan ke mana....?.... J
Keluarnya akan ke jagat raya yg sama atau ke jagat raya lainnya yg memiliki dimensi waktu yg berbeda dengan tempat kita masuk lubang tsb., maupun memiliki dimensi yg nyaris sama.

Relativitas waktu teori relativitas khusus:
Anggap ada 2 orang yg masing2 memakai arloji di sebuah jagat raya yg hanya terisi oleh 3 objek material yaitu Matahari, si A dan si B. A dpt mengamati arloji B dan demikian juga sebaliknya.

Kasus pertama
Menurut Matahari si A DIAM dan B bergerak LURUS dgn kelajuan TETAP v = 0,8c (80% kelajuan cahaya). A melihat arloji B hanya berdetak 36 detik saat arloji A sendiri sudah berdetak 60 detik, sesuai rumus tB = tA(1 - v^2/c^2)^(1/2) di mana rumus ini adalah rumus yg berlaku di kerangka acuan A.

Tp hukum fisika harus berlaku SAMA bagi kedua orang itu sehingga si B juga melihat arloji A hanya berdetak 36 detik saat arloji B sendiri sudah berdetak 60 detik, sesuai rumus tA = tB(1 - v^2/c^2)^(1/2) di mana rumus ini adalah rumus yg berlaku di kerangka acuan B.

Rumus itu berlaku karena A diam (TIDAK MENGALAMI PERCEPATAN) dan B bergerak lurus dgn kelajuan tetap (TIDAK MENGALAMI PERCEPATAN). Dlm bahasa fisika, HUKUM FISIKA berlaku SAMA bagi semua orang/pengamat yg berada di kerangka acuan INERSIAL (artinya kerangka acuan yg tidak mengalami percepatan). A dan B sama2 mengalami dilatasi waktu (time dilation).

Kasus kedua
Menurut si Matahari si A DIAM sedangkan si B bergerak mengorbit Matahari dgn kelajuan tetap v = 0,8c. Si A melihat arloji B hanya berdetak 36 detik saat arloji A sendiri sudah berdetak 60 detik, sesuai rumus tB = tA(1 - v^2/c^2)^(1/2) di mana rumus ini adalah rumus yg berlaku di kerangka acuan A.

Tp karena B bergerak MELINGKAR mengorbit Matahari maka B mengalami PERCEPATAN sentripetal sedangkan A tetap TIDAK MENGALAMI PERCEPATAN apapun. Dlm hal ini B dikatakan berada dlm kerangka acuan NON-INERSIAL dan A tetap dlm kerangka acuan INERSIAL. Karena itu rumus tadi berlaku bagi A namun tidak lagi berlaku bagi B. Jadi, tiap 60 detik arloji A berdetak, arloji B hanya berdetak 36 detik. Jika B mengorbit Matahari selama 36 tahun (umur B bertambah 36 tahun) maka A mengamati B telah mengelilingi Matahari selama 60 tahun (umur A bertambah 60 tahun). Hanya B yg mengalami dilatasi waktu.

Kasus kedua ini benar2 bisa terjadi dan diterapkan pd perhitungan sinkronisasi jam di satelit2 GPS.

ceramah dhammaManfaat

Manfaat Ke Vihara

Oleh YM. Bhikkhu Uttamo Mahathera



Jikalau kita renungkan, setiap tahun terhitung ada sekitar 52 minggu.
Selama itu, berapa kali kita tidak hadir ke vihara? Dalam 52 minggu yang ada berapa kali kita hadir di vihara? Ada umat yang hadir sebanyak 30 kali, ada pula umat yang hadir kurang dari 30 kali. Kadang-kadang malah ada umat yang hanya hadir 4 kali dalam setahun, yaitu: Pada perayaan Magha Puja, Waisak, Asadha, serta Kathina. Jadi, ada umat yang hadir ke vihara sebanyak 4 kali, 14 kali, tetapi jarang ada umat yang dapat hadir penuh sampai 52 kali setahun.

Alasan mereka macam-macam, salah satunya: Sibuk. Menghadiri puja bakti secara rutin memang cukup sibuk. Namun bila kita melihat kesibukan para pejabat tinggi negara kita, di tengah kesibukannya mereka masih dapat melaksanakan ibadahnya dengan khusuk lima kali sehari. Apabila kita seminggu sekali saja tidak memiliki waktu, apakah berarti kita memang lebih sibuk daripada para pejabat tersebut? Hanya kita sendirilah yang tahu jawaban sesungguhnya.

Sebetulnya kita bukanlah sibuk, hanya saja tidak mau menyisihkan waktu untuk kebaktian. Kesibukan sesungguhnya dapat kita atur sendiri, karena memang kita sendirilah yang membuat kesibukan. Saat tidur saja dapat pula dianggap kesibukan. Kalau kita sedang tidur, kita dapat mencantumkan tulisan: Jangan ganggu, sedang sibuk. Telpon pun tidak mau menerima. Sepertinya kita sibuk, padahal kegiatan kita hanyalah tidur.

Jadi, kalau kita mengatakan: "Saya sungguh sibuk," pada saat kebaktian, pada saat itu mungkin kita masih ingin tidur. Oleh karena itu, dalam satu tahun yang terdiri dari 52 minggu yang telah dijalani, berapa kali kita telah pergi ke vihara? Ini masih menjadi tanda tanya. Dan yang dapat menjawabnya adalah diri kita sendiri. Orang lain mungkin tidak akan sempat mencatat kehadiran kita. Hari ini si A hadir, si B tidak hadir, si C hadir, si D tidak hadir. Tidak mungkin. Yang mencatat kehadiran kita adalah diri kita sendiri.