Apakah Anda semua tahu kalau "Space & Time" bisa dijangkau....?
Dan apakah Anda semua tahu kalau "Masa lalu", "Masa Kini" & "Masa yg akan Datang" sebenarnya "Sudah Ada" saat ini....?
Masa lalu, masa kini & masa yg akan datang sebenarnya sudah ada. So, kita dapat bepergian ke masa lalu atau masa yg akan datang (menurut fisika mekanika kuantum sesuai bidang ilmu Astro fisika / Space Sechnology, atau...So, read stphen hawking's book, & many other books...)
Suatu obyek / material akan bisa terlontar ke masa lalu atau ke masa depan bila kecepatan obyek tersebut melebihi kecepatan cahaya (more than 300.000 km/det)
Lalu mengapa kita saat ini tidak bisa bepergian ke masa lalau atau ke masa depan...? Karena kita adalah obyek material. Dan menurut einstein ada hikum yg berlaku bagi material: "semakin cepat suatu materi bergerak mendekati kecepatan cahaya, maka, massa materi itu akan bertambah sesuai dengan kelipatan kuadrat massanya" ......:-(
But don't worry, coz, now sedang terus-menerus dicari jalan pintas untuk menjelajah space & time dengan cara bypass melalui worm-hole (jalan pintas menembus lengkung waktu & space), sehingga kita bisa mencapai jarak yg jauh dengan cara memotong jalan Space & Time. jalan pintas / worm-hole tersebut melalui bintang mati yg mampat (black-hole)
Sebagai ilustrasi, bahwa “masa lalu”,“masa kini” & “masa yang akan datang” sudah ada saat ini:
- Jarak antara mata-hari dengan bumi adalah: 140.000.000,- km
- Kecepatan cahaya: 300.000 km/det
Sehingga, waktu tempuh cahaya antara mata hari dengan bumi: 8 menit
Nah, case-nya / kasusnya adalah:
Ada dua orang pengamat, satu di mata hari (kita sebut si A), & satu di bumi (kita sebut si B).
Suatu ketika, mata hari meledak, maka, waktu menurut si A adalah “masa kini”, tapi bagi si B adalah “masa yang akan datang”...Kenapa “waktu yang akan datang” bagi si B...?, Sebab, ingat, si B belum menerima informasi tersebut yg dibawa oleh cahaya. & cahaya baru datang ke si B tepat setelah waktu 8 menit.
Pada saat informasi ledakan mata hari sampai ke si B (setelah tepat waktu 8 menit), maka peristiwa tersebut merupakan “masa kini” bagi si B, & “masa lalu” bagi si A.
bahwa waktu akan melambat seiring kecepatan suatu obyek mendekati kecepatan cahaya.
Sebagai tambahan, waktu akan terhenti seiring suatu obyek menyamai kecepatan cahaya (kalo manusia, bisa dikatakan hidup abadi; tidak berubah)
Hal tsb. Menurut teori relativitas umum.
Aturan yg digunakan adalah “Relatif terhadap....”
Dan aturan umunya adalah sbb:
Dua peristiwa pada titik ruang yg berlainan, dapat dikatan serentak atau tidak, tergantung dari gerak pengamat di kedua titik ruang tsb.
1) Contoh untuk pengamat yg. diam (tidak bergerak):
Si A tinggal di planet X dimana 1 tahun = 10 hari, si B tinggal di planet Y dimana 1 tahun = 20 hari. 1 tahun = 1 kali perputaran planet pada garis edar mengelilingi matahari. Bila kita menghitung waktu 10 tahun kemudian, menurut ukuran tahun masing2., maka si A akan menganggap si B berumur 40 tahun & si B mengangga bahwa si A berumur 10 tahun
2) Contoh untuk pengamat yg bergerak:
Si A pengamat “diam” di bumi & si B pengamat bergerak dalam pesawat dengan kecepatan ½ x kec. cahaya (1/2 c), maka, waktu yang dialami B lebih lambat 1/2 kali daripada yang dialami si A, dst.
Ini rumusnya:
Delta t = delta t’/ akar (1 –(u kuadrat / c kuadrat); di mana delta t adalah waktu relatif yang dicari oleh masings pengamat, delta t’ adalah waktu bergerak masings pengamat, sedangkan “u” adalah kecepatan bergerak pengamat & c adalah kec. Cahaya.
Untuk kasus matahari meledak, saya tidak memberikan contoh “waktu relatif”, melainkan hanya sekedar memberikan ilustrasi saja untuk menunjukkan bahwa “peristiwa masa lalu”,“peristiwa masa kini” & “peristiwa yg akan datang” yg diakui secara sahih saat ini adalah ditentukan / disandarkan pd kec. cahaya, mengingat belum ada satupun obyek yg mampu bergerak secepat cahaya.
Sedangkan masalah “lengkung waktu” yg didiskusikan Freddy & masalah menurut Dexter:“waktu itu terus mengalir menuju masa depan & masa depan ya belum ada, masa depan tergantung apa yg terjadi di masa kini”
Penjelasan:
Dalam awal tercipta jagat raya, seperti kita ketahui “Maha terencana & Maha teratur”, di mana Yang maha Kuasa berada di luar sistem pra universe itu sendiri.
Keadaan awal itu berupa kondisi something yg memiliki massa tak hingga & volume dapat dilambangkan sebagai nol (0).
Ketika volume memuai & massa terdistribusi (ledakan besar), maka, baby universe terbentuk dengan tingkat akurasi di luar nalar segala makhluk yg berakal.(maha akurat)
Pada saat itulah “ujung simpul awal”“Space & Time” terbentuk. Lalu kemanakah simpul ruang & waktu itu menjalar...?
Simpul semesta universe menyebar ke se mua arah. Sedangkan simpul waktu menuju arah masa depan......Namun, massa jagat raya yg memiliki massa yg ukurannya Maha melengkungkan arah jalur waktu, sehingga mencapai tingkat kelengkungan waktu ideal, yaitu melengkung & ujung simpul “awal waktu” bertemu dengan ujung simpul “masa depan”, sehingga terbentuklah suatu lingkaran waktu (masa lalu, masa kini & masa depan)
Semua materi yg menempati space tertentu, tidak dapat menyebrang ke horozon peristiwa lainnya, mengingat terikat oleh Sunatullah (ingat teori relativitas umum einsten)
Lalu bagaimana caranya agar materi dapat menembus waktu sesingkat mungkin (seolah2 melebihi kec. cahaya...?).....
Bayangkan sebuah bola khayal, di mana materi menyusuri waktu konvensional (menurut Sunatullah) merambat mengitari permukaan bola & akan terasa sangat jauh bila materi itu menyusuri permukaan bola seiring waktu konvensional.
Lalu, bagaimana jika materi tsb “ngebor” bola tsb. & masuk melalui lubang hasil pengeboran yg (di asumsikan) tegak lurus. Tentu, materi tsb akan lebih cepat sampai pada yg dituju.
Lalu, apa wujud nyata lubang pengeboran tersebut yg ada di jagat raya nyata....?, Lubang tersebut adalah “Lubang cacing / ulat” & harus memiliki dua pintu. Pintu yg satu adalah tempat masuk yg dinamakan “Black-hole”, & pintu yg satu lagi adalah pintu tempat keluar yg disebut “White-hole”
Lalu...Pintu2 itu terbentuk dari apa...?...Pintu2 itu terbentuk dari bintang yg mati & runtuh terhadap diriya sendiri.
Nah, sekarang, kita / materi dapat seolah2 bergerak melebihi kec cahaya bila melalui wormhole tsb. Lalu, bila kita masuk dari salah satu blackhole yg ada di galaksi kita (bima sakti / milkyway)....Keluarnya akan ke mana....?.... J
Keluarnya akan ke jagat raya yg sama atau ke jagat raya lainnya yg memiliki dimensi waktu yg berbeda dengan tempat kita masuk lubang tsb., maupun memiliki dimensi yg nyaris sama.
Relativitas waktu teori relativitas khusus:
Anggap ada 2 orang yg masing2 memakai arloji di sebuah jagat raya yg hanya terisi oleh 3 objek material yaitu Matahari, si A dan si B. A dpt mengamati arloji B dan demikian juga sebaliknya.
Kasus pertama
Menurut Matahari si A DIAM dan B bergerak LURUS dgn kelajuan TETAP v = 0,8c (80% kelajuan cahaya). A melihat arloji B hanya berdetak 36 detik saat arloji A sendiri sudah berdetak 60 detik, sesuai rumus tB = tA(1 - v^2/c^2)^(1/2) di mana rumus ini adalah rumus yg berlaku di kerangka acuan A.
Tp hukum fisika harus berlaku SAMA bagi kedua orang itu sehingga si B juga melihat arloji A hanya berdetak 36 detik saat arloji B sendiri sudah berdetak 60 detik, sesuai rumus tA = tB(1 - v^2/c^2)^(1/2) di mana rumus ini adalah rumus yg berlaku di kerangka acuan B.
Rumus itu berlaku karena A diam (TIDAK MENGALAMI PERCEPATAN) dan B bergerak lurus dgn kelajuan tetap (TIDAK MENGALAMI PERCEPATAN). Dlm bahasa fisika, HUKUM FISIKA berlaku SAMA bagi semua orang/pengamat yg berada di kerangka acuan INERSIAL (artinya kerangka acuan yg tidak mengalami percepatan). A dan B sama2 mengalami dilatasi waktu (time dilation).
Kasus kedua
Menurut si Matahari si A DIAM sedangkan si B bergerak mengorbit Matahari dgn kelajuan tetap v = 0,8c. Si A melihat arloji B hanya berdetak 36 detik saat arloji A sendiri sudah berdetak 60 detik, sesuai rumus tB = tA(1 - v^2/c^2)^(1/2) di mana rumus ini adalah rumus yg berlaku di kerangka acuan A.
Tp karena B bergerak MELINGKAR mengorbit Matahari maka B mengalami PERCEPATAN sentripetal sedangkan A tetap TIDAK MENGALAMI PERCEPATAN apapun. Dlm hal ini B dikatakan berada dlm kerangka acuan NON-INERSIAL dan A tetap dlm kerangka acuan INERSIAL. Karena itu rumus tadi berlaku bagi A namun tidak lagi berlaku bagi B. Jadi, tiap 60 detik arloji A berdetak, arloji B hanya berdetak 36 detik. Jika B mengorbit Matahari selama 36 tahun (umur B bertambah 36 tahun) maka A mengamati B telah mengelilingi Matahari selama 60 tahun (umur A bertambah 60 tahun). Hanya B yg mengalami dilatasi waktu.
Kasus kedua ini benar2 bisa terjadi dan diterapkan pd perhitungan sinkronisasi jam di satelit2 GPS.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar